Kode daur ulang plastik merupakan angka 1-7 dalam simbol segitiga di kemasan plastik yang menunjukkan jenis bahanplastik, berfungsi untuk membedakan jenis plastik.

Untuk meminimalkan dampak negatif dari penggunaan plastik yang berlebihan, daur ulang menjadi salah satu solusi praktis yang bisa diterapkan.

7 Kode Daur Ulang Plastik

Recycling merupakan proses mengolah material bekas menjadi produk baru dengan tujuan mengurangi timbunan sampah serta menjadikannya lebih bermanfaat.

Namun, sebelum melakukan daur ulangtentunya terlebih dahulu kita perlu mengenali simbol daur ulang. Biasanya, simbol ini ditampilkan dalam bentuk segitiga dengan angka di bagian tengahnya.

1.Kode Daur Ulang Plastik Hewan Peliharaan (1)

Polyethylene Terephthalate pertama kali dikembangkan oleh para ilmuwan di Dupont Chemical pada tahun 1940-an, dan sejak itu PET menjadi salah satu jenis plastik yang paling luas penggunaannya.

Jenis plastik ini tergolong mudah didaur ulang, umumnya dimanfaatkan kembali untuk usaha botol maupun serat poliester, serta menjadi plastik yang paling banyak didaur ulang di seluruh dunia.

2. HDPE (2)

Plastik ini umumnya digunakan sebagai bahan kemasan, mulai dari botol susu, deterjen, produk perawatan rambut, hingga perlengkapan pembersih.

Setelah didaur ulang, HDPE biasanya dimanfaatkan kembali untuk membuat wadah atau peti non-makanan. Sifatnya yang ringan, kuat, serta mampu menjadi penghalang kelembapan menjadikannya pilihan ideal bagi produk yang perlu dikirim dalam jarak jauh.

3. PVC (3)

Plastik ini sering dimanfaatkan dalam material bangunan seperti pipa, fitting, dinding, dan selang berkat kekuatan serta ketahanannya terhadap berbagai kondisi cuaca.

Namun, dalam proses produksinya, PVC dapat menghasilkan zat kimia berbahaya, dan saat terbakar, kandungan klorin di dalamnya akan melepaskan dioksin yang termasuk polutan berbahaya dengan risiko tinggi bagi lingkungan. Hal ini menjadikannya sangat penting untuk menangani limbah.

4.Kode Daur Ulang Plastik Ldpe (4)

Jenis plastik ini lebih tipis dan fleksibel, umumnya digunakan untuk pembungkus serta kemasan seperti bubble wrap. Plastik ini telah mendapatkan sertifikasi dari FDA untuk digunakan kontak dengan makanan serta dikenal memiliki daya tahan yang baik terhadap suhu panas.

LDPE yang bersifat kaku biasanya dipakai untuk membuat botol, tutup, serta wadah. Bahan ini dapat menjaga produk dari paparan bahan kimia dan kelembapan selama proses pengiriman tanpa menambah berat tambahan.

5. Pp (5)

Polipropilena banyak dimanfaatkan pada beragam produk, seperti pakaian, tali, bak, dan botol. Sifatnya yang kaku, memiliki titik leleh tinggi, serta tahan terhadap berbagai pelarut kimia menjadikannya sangat berguna dalam beragam produk konsumen.

PP bisa didaur ulang menjadi serat maupun pelet, tetapi termasuk jenis plastik yang paling jarang didaur ulang meskipun tingkat kebutuhannya cukup tinggi. PP memiliki waktu terurai yang relatif lebih cepat dibandingkan jenis plastik lainnya, yaitu sekitar 20–30 tahun.

6. Ps (6)

PS untukkode daur ulang6 adalah singkatan dari polistiren,plastikyang biasanya digunakan untuk tujuan yang kaku di mana sifat yang rapuh tidak menimbulkan masalah atau untuk produk busa.

Polistiren biasanya dikumpulkan melalui program daur ulang komunitas, dan setelah diproses kembali dapat dimanfaatkan menjadi produk baru seperti bahan pengemas, perlengkapan, maupun peralatan kantor.

7. Kode Daur Ulang Plastik Lainnya (7)

Kode Daur Ulang 7 adalah kategori yang mencakup sejumlah jenis plastik yang bisa didaur ulang, antara lain nilon, polikarbonat, akrilonitril butadiena stirena, dan elastomer termoplastik.

Polikarbonat dikenal mudah diberi warna dan memiliki ketahanan tinggi terhadap benturan, sehingga sering digunakan untuk kaca anti pecah, antipeluru, serta beragam produk elektronik konsumen. Walaupun sulit didaur ulang, pemanfaatannya kembali dapat membantu mengurangi jumlah sampah di tempat pembuangan.

Kesimpulan Kode Daur Ulang Plastik

Itu simbol plastik yang perlu diketahui sebelum menggunakannya. Dengan menggunakan mesin pencacah plastik kita akan lebih mudah mendaur ulang sampah.

Yuk bersama-sama kita mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Jika dibuang sembarangan, plastik dapat membahayakan ekosistem sungai maupun laut.

rasya nur hidayat